Ikan Selais Asap Tradisional

Ikan selais asap bisa disebut juga ikan asap banyak dijual di pasar, baik pasar tradisional maupun modern. Pada mulanya, ikan asap dibuat karena jumlah ikan yang terlalu banyak hingga perlu diawetkan sehingga bisa dikonsumsi atau di jual keesokan harinya atau beberapa hari kemudian. Namun seiring perkembangan waktu, kini ikan asap menjadi konsumsi sehari-hari, sehingga seringkali kebutuhan pasar lebih tinggi dari stok yang ada.

Ikan Selais Asap
Lihat : Harga Ikan Salai
Ikan selais asap bisa menggunakan beberapa jenis ikan yang ada di daerah setempat. Ikan asap bisa menggunakan ikan air tawar dan ikan laut sebagai bahan membuat ikan asap. Selain untuk mengawetkan ikan agar tahan lebih lama, membuat ikan asap juga dilakukan untuk memberikan cita rasa yang khas sehingga akan lebih gurih dan sedap saat disantap. Karena itu bahan yang digunakan untuk mengasapi juga akan menentukan aroma ikan asap pada akhirnya.

Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat ikan selais asap tradisional adalah batok atau tempurung kelapa. Tempurung kelapa sendiri merupakan bahan yang sangat mudah didapatkan. Selain itu, tempurung kelapa dengan pengolahan khusus juga memiliki unsur yang biasa digunakan untuk mengawetkan makanan. Pada saat dibakar, tempurung kelapa mengeluarkan sedikit asap yang beraroma khas yang akan memberikan cita rasa tersendiri. Suhunya yang cenderung stabil akan membuat ikan mengalami pengasapan dan matang dengan lebih merata.

Ikan selais asap dibuat dengan cara dipanggang atau dibakar diatas bara api. Untuk setiap daerah berbeda bahan dan cara untuk memanggangnya. Di beberapa daerah yang sudah menerapkan system industri, membuat ikan selais asap modern caranya Ikan akan ditata rapi di pemanggang yang terbuat dari kawat strimin kemudian dalam jumlah banyak bisa langsung dipanggang. Di daerah yang masih menggunakan cara tradisional, ikan akan di jepit atau di tusuk dengan menggunakan bamboo kemudian dibakar secara bertahap. 

Ikan selais asap yang dipanggang menggunakan cara tradisional membutuhkan ketekunan yang tinggi. Karena memerlukan proses yang panjang dan ketelitian sehingga dapat menghasilkan ikan asap berkualitas. Ikan segar yang tersedia dibersihkan bagian perut dan dicuci bersih. Untuk beberapa daerah, bagian insang juga ikut di buang. Setelah bersih, kemudian dijepit menggunakan bambu atau ditusuk.


Pada proses pemanggangan ikan selais asap, perlu diperhatikan jarak antara bara dan ikan. Biasanya jarak yang digunakan sekitar 25 cm sampai 30 cm antara ikan dan bara api, sehingga seolah-olah hanya diasapi saja. Selama proses pengasapan, berat ikan akan berkurang 25 persen sehingga apabila kita memanggang 1 kg ikan maka akan tersisa 0,75 kg ikan saja. Hal ini terjadi karena kadar air yang berkurang saat proses memanggang. Apabila bobot ikan berkurang lebih dari 50 persen makan kemungkinan ikan akan terasa lebih keras dan tidak lagi lembut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel